Judul Album
: Hanya Satu Nama
Artis : Nike Astrina (Nike Ardilla)
Tahun Produksi : 1988
Tahun Rilis : 2013
Music Director : Leo Manuputty & Bartje Van Houten
Produser : Judhi Kristianto & Leonard Kristianto
Produksi : JK Records
Artis : Nike Astrina (Nike Ardilla)
Tahun Produksi : 1988
Tahun Rilis : 2013
Music Director : Leo Manuputty & Bartje Van Houten
Produser : Judhi Kristianto & Leonard Kristianto
Produksi : JK Records
Album pertama biasanya menjadi penanda sebuah karir dari
seorang penyanyi, karena dari album pertamalah kelanjutan langkahnya di
industri musik akan ditentukan. Sebagai seorang penyanyi, sosok NIKE
ARDILLAdikenal saat album ‘pertamanya’ SEBERKAS SINAR melejit di pasaran.
Namanya langsung meroket dan merajai genre slow rock melankolis ala DEDDY DORES
di era 90an. Kematian tragis yang menimpanya di puncak karir akhirnya membawa
namanya menjadi legenda sampai saat ini. Meskipun sudah berpulang hampir 20
tahun, fans Nike masih terus ada dan bahkan terus bertambah. Satu fenomena yang
agaknya susah disamakan oleh penyanyi Indonesia lainnya. Tidak heran,
album-album rekaman Nike juga rajin dirilis dalam bentuk kompilasi yang sampai
saat ini masih laku di pasaran, meskipun lagunya hanya itu ke itu saja,
lantaran penyanyinya sudah almarhum dan tidak mungkin menghasilkan lagu baru.
Tapi betulkah tidak ada lagu ‘baru’ ?
Sejak dulu sempat dengar selentingan kalau sebelum album
SEBERKAS SINAR sebenarnya Nike sudah pernah membuat album tapi tidak sempat
dirilis. Tapi selentingan semacam itu saya anggap ‘mitos’ karena label manapun
yang punya simpanan lagu Nike yang belum dirilis sudah pasti akan
berlomba-lomba merilis ‘harta karun’ yang pasti akan langsung diburu Nikers. Tapi
rupanya, ada temen saya Rudy Mulyadi yang entah dapat bisikan dari mana, sangat
percaya kalau Nike pernah membuat album di JK RECORDS sebelum album SEBERKAS
SINAR. Dan dengan penuh percaya diri mengkonfontrasi langsung kepada Mas Nyo
(Leonard Kristianto) yang saat ini memegang kendali JK Records. Mas Nyo yang
juga tidak tahu menahu soal album Nike di JK kemudian menantang Rudy untuk
membuat fanpage di Facebook, kalau bisa terkumpul 1000 likes maka Mas Nyo janji
akan mencari master album Nike. Nyatanya selang seminggu saja, fanpage itu
sudah di likes lebih dari 1000 orang. Maka Mas Nyo kemudian menanyakan soal
kebenaran album Nike di JK kepada sang ayah JUDHI KRISTIANTO, dan ternyata
dibenarkan. Nike diperkenalkan kepada Pak Judhi oleh almarhum DENNY SABRI di
tahun 1988. Dirasa punya aura bintang, Nike yang baru berumur 12 tahun itu
kemudian direkrut menjadi artis baru JK dan diikutkan dalam tour show keliling
Indonesia bersama artis-artis JK lainnya, dan diperkenalkan dengan nama NIKE
ASTRINA.
Sebuah albumpun disiapkan untuk Nike dengan bantuan almarhum
LEO MANUPUTTY sebagai Vocal Director merangkap Music Director bersama dengan
BARTJE VAN HOUTEN. 11 lagu berhasil direkam, tentu dengan genre pop ala JK yang
saat itu sedang merajai pasar musik. Konon, materi album ini sebenarnya juga
bukan disiapkan khusus untuk Nike, tapi untuk seorang penyanyi JK bernama ANNA
CISCA. Anna sempat merekam suaranya untuk album ini sebagai album kedua, tapi
kemudian urung karena keburu mengundurkan diri dari dunia keartisan. Nike-lah
akhirnya yang menggantikan posisi Anna, sampai album ini selesai proses dan
siap diluncurkan. Tapi sayangnya, saat itu usia Nike yang masih 12 tahun
dianggap terlalu muda untuk merilis album cinta-cintaan ala JK, sehingga
peredarannya tertunda. Sementara waktu ‘menunggu’ usia Nike lebih dewasa, Nike
kemudian hijrah ke PROJECT Q Records dan merilis album SEBERKAS SINAR tahun
1989 dengan mengubah nama menjadi NIKE ARDILLA, dan BOOOM… namanya menjulang,
sementara nasib album di JK Records kemudian mengendap seiring waktu.
Perlu dihargai upaya keras Rudy dan fans Nike yang
mengupayakan album yang berjudul HANYA SATU NAMA itu akhirnya bisa dirilis.
Setelah melalui proses yang lumayan berliku akhirnya album pertama Nike itu
bisa dinikmati oleh Nikers, walaupun sistem penjualannya sampai saat ini hanya
mengandalkan social media dan tidak dirilis bebas di toko-toko CD. Materi album
ini sendiri memang sangat JK, dari lagu, lirik dan pola aransemen sangat
mencitrakan kejayaan musik ala JK di era 80an. Suara Nike sendiri terdengar
bening dan tetap menampilkan suara khasnya meskipun usianya saat itu masih 12
tahun, walaupun di beberapa bagian lagu masih terdengar tarikan anak-anaknya
yang tidak bisa disembunyikan.
Lagu HANYA SATU NAMA terdengar paling menonjol dan sepertinya
memang disiapkan menjadi lagu andalan, antara lain dengan didapuknya almarhum
EMBONG RAHARDJO sebagai peniup saxophone yang membuat lagu ini menjadi
terdengar beda dari lagu-lagu JK pada masanya. Progresi bass di lagu ini
‘sangat JK’ dan bisa memunculkan romantisme tersendiri bagi mereka yang pernah
tumbuh bersama musik-musik JK. Di lagu DUKA DI DADAKU Nike tampil cukup
mengesankan dalam warna bossanova, genre yang boleh jadi hanya sekali ini
disentuhnya sepanjang karirnya. Satu bukti bahwa vokal Nike sebenarnya lentur
dan bisa multigenre. Warna pop rock muncul dalam lagu BIARKAN CINTA KITA
MENYATU dan SUASANA CERIA, sementara sisanya adalah lagu-lagu khas JK yang coba
ditaklukkan Nike di usianya yang masih sangat belia.
HANYA SATU NAMA, langkah pertama Nike yang justru
muncul terakhir. Sebuah warisan berharga bagi Nikers, dan juga bagi sejarah
musik Indonesia.
Track List
1. HANYA
SATU NAMA
Omdy
2. DUKA DI DADAKU
Leo Manuputty
3. HANYA SATU
Bartje Van Houten
4. BIARKAN CINTA KITA MENYATU
Bartje Van Houten
5. BIRUNYA ASMARA
Mario
6. TAK INGIN MEMBENCIMU
Herry
7. KAU HADIR DALAM MIMPIKU
Rani Delta
8. TERPAKU DALAM KHAYAL
Asep Hadi
9. MANA JANJIMU YANG DULU
Hanny Tuheteru
10. SATU CINTA SATU RASA
Erens F. Mangalo
11. SUASANA CERIA
Erick
Omdy
2. DUKA DI DADAKU
Leo Manuputty
3. HANYA SATU
Bartje Van Houten
4. BIARKAN CINTA KITA MENYATU
Bartje Van Houten
5. BIRUNYA ASMARA
Mario
6. TAK INGIN MEMBENCIMU
Herry
7. KAU HADIR DALAM MIMPIKU
Rani Delta
8. TERPAKU DALAM KHAYAL
Asep Hadi
9. MANA JANJIMU YANG DULU
Hanny Tuheteru
10. SATU CINTA SATU RASA
Erens F. Mangalo
11. SUASANA CERIA
Erick
Tidak ada komentar:
Posting Komentar